SAVOY HOMANN
Hotel Savoy Homann adalah hotel bintang empat yang berada di Jl. Asia-Afrika (dahulu Jalan Raya Pos) No. 112, Cikawao, Lengkong, Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Hotel ini dikenal akan arsitektur dan tamu-tamunya.
Pendahulu hotel ini adalah Hotel Homann, milik keluarga Homann, yang dikenal akan sajian rijsttafel buatan Ibu Homann yang lezat. Pada tahun 1939, bangunan yang sekarang dirancang dengan desain gelombang samudera bergaya art deco karya Albert Aalbers. Untuk menegaskan kebesarannya, kata "Savoy" ditambahkan, yang ditambahkan pada tahun 1940 dan tetap demikian hingga tahun 1980-an. Kemudian dilakukan modifikasi kecil-kecilan (pintu masuk diperbesar, pembuatan toilet di jalan masuk, penambahan AC di depan). Hotel ini memiliki pekarangan dalam (jauh dari jalan raya), dan tamu dapat menikmati sarapan di udara terbuka.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, hotel ini diambil alih oleh oleh grup hotel Bidakara, sehingga namanya bertambah menjadi Savoy HomannBidakara Hotel.
sumber: Ensiklopedia
Hotel Savoy Homann adalah hotel bintang empat yang berada di Jl. Asia-Afrika (dahulu Jalan Raya Pos) No. 112, Cikawao, Lengkong, Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Hotel ini dikenal akan arsitektur dan tamu-tamunya.
Pendahulu hotel ini adalah Hotel Homann, milik keluarga Homann, yang dikenal akan sajian rijsttafel buatan Ibu Homann yang lezat. Pada tahun 1939, bangunan yang sekarang dirancang dengan desain gelombang samudera bergaya art deco karya Albert Aalbers. Untuk menegaskan kebesarannya, kata "Savoy" ditambahkan, yang ditambahkan pada tahun 1940 dan tetap demikian hingga tahun 1980-an. Kemudian dilakukan modifikasi kecil-kecilan (pintu masuk diperbesar, pembuatan toilet di jalan masuk, penambahan AC di depan). Hotel ini memiliki pekarangan dalam (jauh dari jalan raya), dan tamu dapat menikmati sarapan di udara terbuka.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, hotel ini diambil alih oleh oleh grup hotel Bidakara, sehingga namanya bertambah menjadi Savoy HomannBidakara Hotel.
- Charlie Chaplin dan Mary Pickford, 2 pemeran asal Amerika Serikat dan Kanada pernah menginap di hotel ini.
- Selama penjajahan Jepang (1942-1945), hotel ini dijadikan barak mewah oleh prajurit Jepang.
- Semasa Konferensi Asia-Afrika 1955, hotel ini menampung sejumlah tamu penting, seperti Soekarno, Ho Chi Minh dan Tito.
- Buku Bandoeng-Bandung karangan F. Springer dari tahun 1994 sebagian besar berlatar di sini.
sumber: Ensiklopedia